Jumat, 23 Januari 2015

Makna lagu "Back to Desember" Taylor Swift

Lagunya sedih banget. Tentang kenyataan bahwa kita mencintai seseorang, tapi memilih meninggalkan karena satu dan banyak hal, lalu kenyataan itu menghantam, bahwa ternyata meninggalkan bukanlah pilihan yang menyenangkan.




I'm so glad you made time to see me
How's life? Tell me, how's your family?
I haven't seen them in a while


Jujur, aku senang sekali kau mau meluangkan waktu untuk menemuiku. Kikuk pastinya, tapi aku bahagia. Bingung mau ngomong apa. Apa kabar? Bagaimana keluargamu sekarang? Begitukah? Hal yang dulu biasa kutanyakan, rasanya berhenti diujung lidah. Sudah lama aku tak mendengar kabarmu ataupun keluargamu.

You've been good, busier than ever
We small talk, work and the weather


Sepertinya kau baik-baik saja. Terlihat dari raut wajahmu dan caramu tersenyum padaku. Kita hanya ngobrol ringan pada akhirnya. Tentang kabar, cuaca, pekerjaan, keluarga. Padahal bukan itu niatku menemuimu. Aku ingin tanya tentang hatimu.

Your guard is up, and I know why
Because the last time you saw me
Is still burned in the back of your mind
You gave me roses, and I left them there to die


Kulihat raut wajah mu berubah. Kau tampak hati-hati menjawab pertanyaan tentang perasaan. Aku tahu, itu salahku. Dulu, terakhir kali kita bertemu, aku adalah orang yang membakar hatimu dengan cinta. Ya, kau dulu tergila-gila padaku, dan aku mengacuhkanmu. Maafkan, kau tahu pasti dulu aku tak mungkin menerimamu.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the tim
e


Hari ini, kuabaikan harga diriku dengan menemuimu. Berdiri di depanmu sekarang, lututku gemetaran. Aku tahu kaulah seseorang yang selama ini kurindukan. Tapi aku sudah bersalah padamu. Aku takut, kau akan membenciku. Dan air mataku menggenang saat kita mulai membahas kenangan. Sebuah moment indah di bulan Desember yang tak kan pernah terlupakan.

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time


Kupikir dengan menolakmu aku akan bisa bahagia. Karena dulu banyak hal yang kupertimbangkan untuk menerimamu. Aku berharap bisa memutar waktu, daripada hanya mengutuki kebodohanku karena telah menyiakan orang sebaik dirimu. Hanya kenangan yang kupunya. Sekarang, saatnya kuluruskan duduk persoalannya kepadamu, mengapa aku menolak lamaranmu di bulan Desember itu. Sambil berharap kau akan memaafkanku dan mau menerimaku.

These days, I haven't been sleeping
Staying up, playing back myself leaving
When your birthday passed, and I didn't call


Tahukah kau, akhir-akhir ini aku tak bisa tidur. Yang ada dipikiranku adalah dirimu. Tapi harga diriku mencegahku untuk menghubungimu. Aku membayangkan dulu kau pasti sangat terluka, karena aku meninggalkanmu begitu saja. Terus kupikirkan itu sepanjang malam hingga pagi menjelang. Bahkan, kusesali ketika aku melewatkan hari ulang tahunmu dengan tetap tak menghubungimu, untuk sekedar member ucapan selamat padamu.

Then I think about summer, all the beautiful times
I watched you laughing from the passenger side
And realized I loved you in the fall

Bagaimana aku bisa tidur, jika pikiranku terus melantur. Teringat musim panas yang indah, yang kita lewati bersama. Kau yang mengajakku jalan-jalan, dan kita tertawa bersama di bangku penumpang. Aku suka deretan gigimu saat kau tertawa. Manis. Kusadari, musim berikutnya, musim gugur yang berangin, aku jatuh cinta padamu. Aku ketakutan, karena kau bukanlah hak ku. Sudah ada orang lain yang memilikimu.

And then the cold came, the dark days
When fear crept into my mind
You gave me all your love, and all I gave you was goodbye


Lalu tibalah musim dingin yang kelabu. Mendung di mana-mana. Rasa takut lebih merasuk di pikiranku. Harusnya aku biarkan saja, toh kita sama-sama jatuh cinta. Tapi tidak, Desember itu, di tengah guyuran salju, kupadamkan rasa cintamu padaku.

So this is me swallowing my pride
Standing in front of you, saying I'm sorry for that night
And I go back to December all the time


Tapi sekarang, lihatlah diriku. Berdiri di depanmu sambil berharap kau kembali padaku. Aku meminta maaf padamu atas malam itu. Dan kau tersenyum memaklumiku. Ingatanku langsung ke malam Desember itu, saat kau juga tersenyum seperti itu kepadaku begitu aku menolakmu.

It turns out freedom ain't nothing but missing you
Wishing I'd realized what I had when you were mine
I go back to December, turn around and make it alright
I go back to December all the time


Aku tak ingin kelelahan menjalani cinta yang harus kusembunyikan. Dulu sebenarnya aku sadar kalau telah jatuh cinta padamu. Jadi, hari ini ingin kuluruskan duduk persoalannya, karena dulu aku tak sempat menjelaskan kepadamu, hanya meninggalkanmu begitu saja yang berurai air mata. Aku tak ingin kau melihatku menangis, karena akulah yang melepasmu. Desember, bulan yang akan selalu kuingat sepanjang hidupku.

I miss your tan skin, your sweet smile
So good to me, so right
And how you held me in your arms that September night
The first time you ever saw me cry


Sepanjang waktu setelah aku meninggalkanmu, cintaku justru menguat. Aku yang berfikir akan baik-baik saja jika jauh darimu, malah tak kuat menanggung rasa. Segala yang kulihat, segala yang kuhirup, segala yang kusentuh, mengingatkanku padamu. Aku rindu kulitmu yang coklat sawo matang, aku rindu senyummu yang melelehkan hatiku. Aku rindu saat-saat kau mendekapku dengan mesra, di tengah hujan bulan September yang penuh aroma. Aku rindu semua tentang dirimu. Saat itulah aku jatuh cinta padamu, dan pertama kali kau melihatku menangis karena sesak tak mampu memilikimu.

Maybe this is wishful thinking
Probably mindless dreaming
But if we loved again, I swear I'd love you right


Sambil mengenang bersama, kusisipkan harapan, atau sekedar mimpi kosong, bahwa kau akan kembali padaku, mencintaiku lagi sepenuh hatimu. Aku janji, jika kita saling mencintai lagi, akan kulakukan yang seharusnya dilakukan pasangan yang saling mencintai, dan tak akan kutinggalkan dirimu lagi.

I'd go back in time and change it, but I can't
So if the chain is on your door, I understand


Aku ingin kembali mengulang kisah kita. Tapi, keputusan ada di tanganmu. Jadi, ketika kulihat lagi senyuman itu, aku tahu kali ini akulah yang tertolak. Kali ini, akulah yang harus menanggung malu. Tak apa, sudah , tak apa. Kau sudah bahagia, dan aku senang mendengarnya. Itu berarti, aku harus pergi lagi untuk menyembuhkan lukaku. Dan kali ini, sepertinya akan makan waktu lama untuk kita bisa bertemu kembali. 
Share:

0 komentar:

Posting Komentar